Gue menarik kesimpulan bahwa hubungan tanpa status hanyalah untuk para sadomasochist....
hubungan tanpa status adalah hubungan untuk para sadomasokis. hubungan tanpa status adalah untuk para sadomasochist.... :D. Which I’m not. Kenapa, karena gue, kalo dah sayang sama seseorang akan memberikan semua perhatian dan hati gue ke orang itu. Nah yang jadi masalah, karena komitmennya nggak ada, begitu ada yang nanya “Itu pacar ya?”, trus dijawab jujur ma dia “bukan”, haisssshhhhhhhhh..... sakitnyaaaa hatiiiii..... padahal ya memang bener kan bukan siapa-siapa.
Walaupun di otak gue, we did what we did, we feel what we feel, we said what we said.... isn’t that enough to make you admitted that something does goin’ on between us. Tapi kalau posisi dibalik ke gue, gue yang ditanya, toh jawaban gue juga tetep kurang lebih sama atau “tanya aja sama dia...”. Dooooohhhh.... *tepokjidat*. Hubungan seperti ini membuat gue bingung dan galau berrkepanjangan. :D
Belom lagi kalau mulai ketahuan-ketahuan dia masih flirty sama yang lain. Dueeeennngggggg....... Berasa kayak suddenly demam tinggi pake step. –lebaymode-. Tapi mau nanya ma dia juga jadi gengsoy, takut ketauan cinta-cinta amat ma dia. Nggak ditanya malah bikin kelakuan jadi aneh. Bawaannya mau garuk2 tanah aja. Hehehehehe.Bukan masalah gue cemburu, karena gue bukan orang yang cemburuan. Tapi yang jadi masalah adalah perasaan

Jadi menurut gue, hubungan seperti ini ternyata memang benar membuang waktu gue, membuang tenaga gue. Karena gue lebih tersiksa dari biasanya. Gue membuang energi extra untuk membujuk diri gue dan perasaan gue untuk bisa menahan diri. Dan kalau memang harus menahan diri menunjukan perasaan terhadap seseorang, dang it, lebih baik ya jadi teman aja. Hehehehehehe
So, kalau memang belum siap untuk berhubungan lagi dengan seseorang pasca putus dari mantan kekasih kita, let’s just be friend. Cause like John Mayer said :
“FRIENDS, LOVER OR NOTHING. THERE CAN ONLY BE ONE.....”

- 14:11
- 12 Comments